Fisika
adalah salah satu mata pelajaran yang sangat penting karena banyak hal di kehidupan
itu berhubungan dengan fisika. Fisika itu menyenangkan, tetapi banyak orang
menyebut pelajaran fisika itu sulit dan membingungkan. Menghafal rumus saja
tidak cukup, perlu pemahaman dan logika yang tinggi agar mengerti tentang
pelajaran fisika. Mungkin alasan itu cukup membuat orang-orang tidak suka
dengan fisika.
Sejak
duduk di sekolah dasar siswa sudah mengenal tentang fisika yang terdapat dalam
pelajaran IPA. Di sana siswa diperkenalkan tentang penampakan atau kejadian
yang begitu unik sehingga mereka
tertarik oleh pelajaran fisika. Dengan berimajinasi, mereka sudah dapat mengira
bagaimana kejadian fisika itu terjadi.
Berdasarkan
pengalaman penulis, ketika siswa memasuki sekolah menengah pertama siswa masih
cukup senang dengan pelajaran fisika. Hal itu disebabkan adanya praktikum-praktikum
yang menarik dan membawa siswa untuk lebih mengetahui tentang fisika di kehidupan.
Selain itu, SMP belum menggunakan rumus yang rumit dan banyak, soal-soalnya pun
mudah. Memasuki sekolah menengah atas, minat siswa terhadap fisika berkurang
drastis, mungkin kurang dari setengah jumlah siswa di kelas yang masih menyukai
fisika. Hal itu disebabkan oleh beberapa alasan. Misalnya, mereka mendengar
bahwa guru fisika itu killer sehingga
membuat siswa takut dan malas untuk belajar. Selain itu, siswa menganggap
fisika itu membosankan, karena pelajaranya yang diulang-ulang hanya kerumitanya
saja yang dirubah. Selain itu, di bangku SMA memang materi yang diberikan di
SMA memang cukup rumit, rumus yang banyak, dan menguras pemikiran.
Tidak
sedikit siswa bertanya-tanya mengapa harus begitu mendalami pelajaran fisika.
Ada juga yang berkata mengapa kita harus belajar fisika sesulit ini? Apakah
jika mengendarai mobil kita harus menghitung kecepatan, jarak, dan gaya gesek
terhadap aspal? Atau, jika jadi pemain bola, kita harus mengukur sudut elevasinya
agar bola tepat sasaran? Beberapa guru hanya bisa menjawab ya dan itu semua
sudah menjadi kewajiban siswa untuk belajar fisika. Mungkin jawaban seperti itu
yang membuat siswa semakin tidak menyukai fisika. Sebagai seorang guru kita
perlu memahami betapa pentingnya rasa tertarik siswa terhadap pelajaran. Hal
itu menjadi salah satu faktor yang sangat penting bagi kemajuan belajar siswa.
Guru harus sebisa mungkin mengajar dengan metode yang menyenangkan dan membuat
siswa betah.
Terkadang
guru tidak peduli dengan siswa yang kurang memahami materi yang diajarkanya dan
menganggap siswa itu memang malas belajar dan tidak mau berusaha yang
terpenting guru sudah mengajarkan dengan cara yang menurut mereka terbaik.
Padahal, mungkin saja cara mereka mengajar membuat siswa bosan dan tidak
membuat ketertarikan pada siswa. Sebenarnya fisika itu tidak sebatas materi
yang ada di buku. Fisika itu luas dan sangat banyak objek yang dapat kita
pelajari di lingkungan sekitar kita. Akan tetapi guru yang tidak baik hanya
mengajarkan apa yang tertulis pada buku saja. Ada pula guru yang memberikan
rumus cepat untuk menghitung jawaban dari soal. Padahal fisika bukan hanya
mencari angka jawaban, fisika itu nyata bukan sekedar soal. Dengan demikian,
banyak siswa memandang fisika itu momok yang menakutkan dan membosankan untuk
dipelajari.
Siswa
seharusnya diajak untuk memainkan logika dan imajinasinya agar fisika menjadi
sedikit lebih nyata walaupun mereka sudah dewasa dan terkesan serius. Dengan
inovasi baru dan metode baru, guru-guru harus dapat membuat pandangan buruk
tentang fisika itu berubah menjadi lebih baik. Dengan demikian, mungkin
pandangan siswa terhadap fisika dapat lebih baik.
0 komentar:
Posting Komentar