Hakikat
Fisika
Sebagian
besar orang menganggap fisika adalah bagian dari ilmu pengetahuan alam (sains)
yang mempelajari gejala alam dari benda mati. Menurut Wikipedia, fisika
mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam
lingkup ruang dan waktu.
Collette
dan Chiappetta (1994) menyatakan bahwa “sains pada hakekatnya merupakan sebuah
kumpulan pengetahuan (“a body of knowledge”), cara atau jalan berpikir (“a way
of thinking”), dan cara untuk penyelidikan (“a way of investigating”)".
Pernyataan yang lebih tepat tentang hakekat sains adalah sebagai produk untuk
pengganti pernyataan sains sebagai sebuah kumpulan pengetahuan (“a body of
knowledge”), sains sebagai sikap untuk pengganti pernyataan sains sebagai cara
atau jalan berpikir (“a way of thinking”), dan sains sebagai proses untuk
pengganti pernyataan sains sebagai cara untuk penyelidikan (“a way of
investigating”). Kesamaan pandangan para guru dan pengajar tentang hakekat
sains termasuk fisika di dalamnya sangatlah penting, agar tidak terjadi
disparitas dalam merencanakan dan mengembangkan pembelajaran sains. Karena
fisika merupakan bagian dari sains, maka sampai pada tahap ini hakekat fisika
adalah sama dengan hakekat sains. Jadi hakekat fisika adalah sebagai
produk (“a body of knowledge”), fisika sebagai sikap (“a way of thinking”), dan
fisika sebagai proses (“a way of investigating”).
Untuk
memperjelas bagaimana fisika sebagi produk, fisika sebagai proses, dan fisika
sebagai sikap, masing-masing hakekat fisika tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut (Sutrisno, 2006):
1. Fisika
sebagai produk
Dalam rangka pemenuhan kebutuhan
manusia, terjadi interaksi antara manusia dengan alam lingkungan.Interaksi itu
memberikan pembelajaran kepada manusia sehinga menemukan pengalaman yang
semakin menambah pengetahuan dan kemampuannya serta berubah perilakunya.Dalam
wacana ilmiah, hasil-hasil penemuan dari berbagai kegiatan penyelidikan yang
kreatif dari para ilmuwan diinventarisir, dikumpulkan dan disusun secara
sistematik menjadi sebuah kumpulan pengetahuan yang kemudian disebut sebagai
produk atau “a body of knowledge”.Dalam fisika, kumpulan pengetahuan itu
dapat berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, rumus,
teori dan model. Pembelajaran fisika sebagai kumpulan
pengetahuan hendaknya tidak dipandang sebagi transfer pengetahuan semata.
2. Fisika
sebagai proses
Fisika
sebagai proses atau juga disebut sebagai “a way of investigating” memberikan
gambaran mengenai bagaimana para ilmuwan bekerja melakukan penemuan-penemuan.
Jadi fisika sebagai proses memberikan gambaran mengenai pendekatan yang
digunakan untuk menyusun pengetahuan. Dalam fisika dikenal banyak prosedur yang
menunjukkan usaha manusia untuk menyelesaikan masalah.Untuk memahami fenomena
alam dan hukum-hukum yang berlaku, perlu dipelajari objek-objek dan
kejadian-kejadian di alam itu. Objek-objek dan kejadian-kejadian alam itu harus
diselidiki dengan melakukan eksperimen dan observasi serta dicari penjelasannya
melalui proses pemikiran untuk mendapatkan alasan dan argumentasinya. Jadi
pemahaman fisika sebagai proses adalah pemahaman mengenai bagaimana informasi
ilmiah dalam fisika diperoleh, diuji, dan divalidasi. Pemahaman fisika sebagai
proses sangat berkaitan dengan kata-kata kunci fenomena, dugaan, pengamatan,
pengukuran, penyelidikan, dan publikasi. Pembelajaran fisika sebagai proses
hendaknya berhasil mengembangkan keterampilan proses sains pada diri siswa.
3. Fisika
sebagai sikap
Berdasarkan
penjelasan tentang hakekat fisika sebagai produk dan hakekat fisika sebagai
proses di atas, terlihat bahwa penyusunan pengetahuan fisika diawali dengan
kegiatan-kegiatan seperti pengukuran dan penyelidikan/percobaan, yang semua itu
memerlukan proses mental dan sikap yang berasal dan pemikiran. Jadi dengan
pemikiran orang bertindak dan bersikap, sehingga dapat melakukan
kegiatan-kegiatan ilmiah.Pemikiran para ilmuwan yang bergerak dalam
bidang fisika itu menggambarkan, rasa ingin tahu dan rasa penasaran mereka yang
besar, diiringi dengan rasa percaya, sikap objektif, jujur dan terbuka serta
mau mendengarkan pendapat orang lain. Sikap-sikap itulah yang kemudian memaknai
hakekat fisika sebagai sikap atau “a way of thinking”.Oleh para ahli psikologi
kognitif, pekerjaaan dan pemikian para ilmuwan fisika, dipandang sebagai
kegiatan kreatif, karena ide-ide dan penjelasan-penjelasan dari suatu gejala
alam disusun dalam pikiran.Oleh sebab itu, pemikiran dan argumentasi para
ilmuwan dalam bekerja menjadi rambu-rambu penting dalam kaitannya dengan
hakekat fisika sebagai sikap. Berdasarkan uraian tentang hakekat fisika
tersebut, penulis memandang bahwa dalam pembelajaran fisika diperlukan model
pembelajaran yang dapat mengembangkan secara serempak ranah kognitif,
psikomotor, dan afektif dengan mengemas pembelajaran fisika sebagai
produk, proses, dan sikap.
Sumber Makalah Arif Rahmatullah dkk
0 komentar:
Posting Komentar