melajutkan materi tentang besaran dan satuan saya akan membahas dimensi, notasi ilmiah dan angka penting
Dimensi adalah cara penulisan suatu besaran dengan menggunakan simbol (lambang) besaran pokok. Hal ini berarti dimensi suatu besaran menunjukkan cara besaran itu tersusun dari besaran-besaran pokok. Apa pun jenis satuan besaran yang digunakan tidak memengaruhi dimensi besaran tersebut, misalnya satuan panjang dapat dinyatakan dalam m, cm, km, atau ft, keempat satuan itu mempunyai dimensi yang sama, yaitu L.Dimensi suatu besaran yang dinyatakan dengan lambang huruf tertentu, biasanya diberi tanda [ ]. Tabel berikut menunjukkan lambang dimensi besaran-besaran pokok.
Prefix SI adalah awalan (prefiks) yang dapat diaplikasikan ke satuan SI untuk membentuk sebuah satuan yang menandakan kelipatan dari
satuan tersebut.
|
a
x 10b
(“a dikali 10 pangkat b”), dimana pangkat b adalah bilangan bulat,
dan koefisien a adalah bilangan riil, disebut significandatau mantissa (meskipun istilah “mantissa” dapat
menyebabkan kebingungan karena juga dapat merujuk ke bagian pecahan dari
logaritma). Jika nomor itu negative maka, pangkatnya memakai tanda minus
(seperti pada notasi desimal biasa).
Cara yang dapat
dilakukan untuk penulisan notasi ilmiah ini adalah:
- Pindahkan koma desimal sampai hanya ada satu angka (antara 1 dan 10) di kiri koma desimal.
- Hitung banyaknya angka yang dilewati ketika memindahkan koma desimal tadi. kemudian jadikan pangkat dari 10 (n). Apabila koma desimal bergerak ke kanan maka n bertanda negatif Contoh: 0,000000000000000000000000000000910938215 (koma desimal dipindahkan ke kanan yaitu ke belakang angka 9) notasi ilmiah menjadi: 9,1 x 10-31. Apabila koma desimal bergerak ke kiri maka n bertanda positif. Contoh: 1.878.000.000.000.000 (koma desimal dipindahkan ke kiri, yaitu ke belakang angka 1) notasi ilmiah menjadi: 1,878×1015
- Bilangan a disesuaikan dengan jumlah angka penting yang diinginkan. Misalnya massa elektron ingin dinyatakan dalam 3 bilangan angka penting, maka notasi ilmiahnya menjadi: 9,11 x 10-31 Kg angka 9,109382 dibulatkan menjadi 9,11 dengan aturan pembulatan sebagai berikut :
Untuk angka 5 atau lebih
dibulatkan ke atas, sedangkan angka kurang dari 5 dihilangkan, Jika angkanya
tepat sama dengan 5, dibulatkan ke atas jika angka sebelumnya ganjil dan dibulatkan
ke bawah jika angka sebelumnya genap. Contoh: Bulatkanlah sehingga mempunyai
tiga angka penting:
a) 24,48 (4 angka
penting) 24,5
b) 56,635 (5 angka
penting) 56,6
c) 73,054 (5 angka
penting) 73,1
d) 33,127 (5 angka
penting) 33,1
Angka
penting adalah angka hasil pengukuran yang terdiri dari angka pasti (eksak) dan
angka taksiran.Angka pasti diperoleh dari penghitungan skala alat ukur,
sedangkan angka taksiran diperoleh dari setengah skala terkecil.
Aturan penulisan/penyajian angka penting dalam pengukuran :
1.
Semua angka yang bukan nol adalah angka penting. Contoh: 72,753 (5
angka penting).
2.
Semua angka nol yang terletak di antara angka-angka bukan nol
adalah angka penting. Contoh: 9000,1009 (9 angka penting).
3.
Semua angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang
terakhir, tetapi terletak di depan tanda desimal adalah angka penting. Contoh:
3,0000 (5 angka penting).
4.
Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir
dan di belakang tanda desimal adalah angka penting. Contoh: 67,50000 (7 angka
penting).
5.
Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir
dan tidak dengan tanda desimal adalah angka tidak penting. Contoh: 4700000 (2
angka penting).
6.
Angka nol yang terletak di depan angka bukan nol yang pertama
adalah angka tidak penting. Contoh: 0,0000789 (3 angka penting).
0 komentar:
Posting Komentar